Rabu, 09 Mei 2012

hadis fi'liyah dan tarkiyah


 BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang Masalah
Dipertemuan yang lalu telah kita ketahui bersama apa yang disebut sunnah, terlepas dari perbedaan Ulama’ mendefenisikan apa itu sunnah satu hal yang pasti yakni  sunnah  itu berasal dari Rasul saw, tapi apakah semua hal yang baik, pernah dilakukan Rasul?
Dalam membumikan sunnah tidaklah cukup melaksanakan semua hal yang baik tapi mengetahui apakah hal baik “baik menurut perorangan” tersebut pernah dilakssanakan Rasul atau tidaknya, utamanya dalam hal ibadah.
Jangan sampai hal baik yang dilakukan yang disangka merupakan sunnah Rasul malah sesuatu yang ditinggalkan Rasul, kalau sesuatu yang dianggap baik tersebut berupa ibadah maka sungguh apa yang dilakukan tersebut merupakan bid’ah.[1]
Dalam istilah hadis yang membahas sunnah yang ditinggalkan Nabi saw dikenal dengan sunnah tarkiyah, pada kesempatan ini penyusun akan membahas apa itu sunnah fi’liyah dan sunnah tarkiyah.
B.                 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas halyang perlu dibahas dalam makalah ini ada beberapa poin:
a.       Defenisi sunnah fi’liyah dan tarkiyah
b.      Bagaimana menanggapi sunnah tarkiyah


JIHAD FISABILILLAH,sebuah kajian hadis



حديث ابي موسى رضي الله عنه , قال : جاء رجل الى النبي صلى الله عليه وسلم , فقال : الرجل يقاتل للمغنم , والرجل يقاتل للذكر , والرجل يقاتل ليرى مكانه , فمن في سبيل الله ؟ , فقال : من قاتل لتكون كلملة الله هي العليا فهو في سبيل الله      (اخرجه  البخاري)

Artinya:
            Abu musa r.a. berkata: seseorang dating kepada Nabi SAW bertanya: ada orang berperang untuk mendapatkan gonimah(hasil peperangan), dan orang berperang supaya dikenal, dan orang berperang untuk kedudukannya, yang manakah diantara mereka itu yang disebut fisabilillah? Jawab Nabi SAW: “siapa yang berperang untuk menegakkan agama Allah maka dialah fisabilillah”.(H.R. Bukhori)